esayap Hilir (HUMAS KTT) Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di Sesayap Hilir, Mustakim  menjelaskan tentang kehidupan masyarakat di Desa Seludau yang dikenal sebagai contoh nyata masyarakat yang hidup rukun dalam perbedaan. Desa Seludau, yang terletak di Kecamatan Sesayap Hilir , telah terjaga  kerukunan di antara warganya, meskipun memiliki latar belakang etnis, agama, dan budaya yang beragam.

Dalam wawancara yang dilakukan di kantornya, Mustakim menjelaskan bahwa Desa Seludau adalah contoh yang luar biasa dari kehidupan masyarakat yang saling menghormati dan bekerja sama, meskipun perbedaan mereka. Penduduk desa tersebut terdiri dari berbagai kelompok etnis dan beragam keyakinan agama. Mereka hidup berdampingan dan bekerja sama dalam berbagai aspek kehidupan, seperti kegiatan keagamaan, acara adat, dan kegiatan sosial lainnya.

Mustakim  mengatakan, “Desa Seludau merupakan bukti nyata bahwa masyarakat yang berbeda bisa hidup harmonis dan saling menghormati satu sama lain. Di sini, perbedaan etnis, agama, dan budaya bukanlah halangan, melainkan sumber kekayaan dan keunikan dalam kehidupan sehari-hari.”

Salah satu faktor penting dalam menciptakan kehidupan yang harmonis di Desa Seludau adalah adanya kesadaran untuk saling menghargai dan menerima perbedaan. Masyarakat desa telah membangun sikap inklusif dan toleransi yang tinggi. Mereka mengadakan kegiatan bersama seperti kerja bakti dan pertemuan-pertemuan di masyarakat.

Kepala KUA Sesayap Hilir juga menyampaikan  peran penting yang dimainkan oleh para pemimpin lokal, tokoh agama, dan tokoh adat dalam memelihara kerukunan masyarakat. Mereka bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi semua warga desa tanpa memandang perbedaan. Dalam hal ini, lembaga keagamaan seperti KUA juga terlibat aktif dalam menyediakan pemahaman yang benar tentang nilai-nilai toleransi dan kerukunan kepada masyarakat.