Tideng Pale (Humas KTT) – Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Perkawinan Pra Nikah Remaja Usia Sekolah (BRUS) yang di gelar oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tana Tidung melalui Bimas Islam di ikuti 300 Pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan menghadirkan Narasumber dr. Leny Suardi SpOG dari RSUD Achmad Berahim Kabupaten Tana Tidung. Jum’at (8/2/23).

Dr. Leny dalam materinya menyampaikan dampak Kesehatan Reproduksi Remaja. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik,mental,dan sosial secara utuh tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam suatu yang berkaitan dengan system reproduksi, fungsi dan prosesnya (WHO).

Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2014 Kesehatan Reproduksi mampu melahirkan generasi sehat, berkualitas yang nantinya berdampak pada penurunan angka kematian Ibu, maka dari iru pentingya Pendidikan Reproduksi Remaja.

Dr. leny melanjutkan “hubungan di luar nikah atau belum menjadi suami istri mengakibatkan kehamilan tidak diinginkan resiko tertular penyakit seksual. Dampak buruk perkawinan anak/usia lebih muda  diantaranya 5 kali lebih besar berpeluang meninggal dalam persalinan baik ibu atau bayi, 40% berisiko terlahir anak stunting, Berisiko anak terlahir premature dan kematian bayi sebelum 1 tahun, 85% anak perempuan mengakhiri pendidikan setelah menikah, 41% kekerasan dalam keluarga dianggap wajar oleh pihak perempuan dan Siklus ketidaksetaraan gender dan siklus kemiskinan berkelanjutan dalam masyarakat berpotensi menghilangkan peningkatan 1.70% PDB. (ane)