Tana Tidung (HUMAS KTT) Pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) XV Tingkat Kabupaten Tana Tidung secara resmi di buka oleh Bupati Tana Tidung. Acara yang di gelar di arena utama RTH . H. Joesoef Abdullah di hadiri Bupati, wakil Bupati, Pejabat Instansi Vertikal, Pejabat Instansi Pemerintah Daerah, LPTQ serta Kafilah dan Peserta yang mengikuti MTQH XV Tingkat Kabupaten Tana Tidung. (2/11/2023)

Pada kesempatan ini H. Saimin, S.Ag selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tana Tidung dalam sambutannya menyampaikan , perkembangan kehidupan beragama selama ini di indonesia relatif menggembirakan, terutama pada tingkat pelaksanaan ritual keagamaan yang didukung oleh meningkatnya penyediaan sarana dan fasilitas keagamaan yang ditunjukkan dalam kegiatan keagamaan yang tumbuh subur, khususnya di Kabupaten Tana Tidung.

Salah satu program pembangunan bidang agama adalah peningkatan pemahaman dan pengembangan nilai keagamaan di masyarakat, dan di antaranya adalah melalui kegiatan musabaqah tilawatil qur’an dan hadits. Kegiatan ini merupakan pengembangan syiar islam dan ikhtiar untuk mengagungkan kalam ilahi, untuk meneguhkan kesucian-nya, memperkuat keimanan, dan memperluas fungsi edukatif daripada kitab suci al-qur’an bagi umat islam.

Sesuai dengan tema yang diangkat dalam musabaqah tilawatil qur’an dan hadits ke – 15 tahun ini, “jadikan al-qur’an sebagai sumber pemersatu umat dan menjaga kerukunan di bumi upun taka”, saya nilai sangat tepat dengan kondisi saat ini.

Terkait kualitas sumber daya manusia, perintah daripada ayat al-qur’an yang pertama turun yaitu iqra’ (bacalah), yang memiliki makna agar setiap umat islam menekankan kepada pemupukan ilmu pengetahuan secara terus-menerus yang bisa dipakai untuk mengoptimalkan peran sebagai khalifah di muka bumi ini.

Iqra tidak hanya berarti melafazkan apa yang tertulis, tetapi juga mempunyai arti merenungkan, melakukan penelitian, riset, mendalami dan melakukan upaya-upaya penelitian yang lebih lanjut.

Setiap muslim harus menjadi pribadi unggul yang menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan, sehingga dapat memberikan kemasalahatan bagi masyarakat. Ilmu pengetahuan merupakan identitas generasi qur’ani. Saya berharap generasi muda muslim mempunyai identitas tersebut.

Proses peningkatan pengetahuan ini tidak boleh berhenti, tapi terus berkelanjutan agar selalu relevan dengan perkembangan zaman. Generasi qur’ani juga tidak hanya sekadar sanggup membaca al-qur’an, tapi juga memahami kandungannya agar bisa mengimplementasikan dalam kehidupan keseharian. Inilah salah satu ciri dari sdm unggul sesuai dengan napas al-qur’an.

Selanjutnya, al-qur’an juga harus mampu menjadi inspirasi dalam membangun nilai-nilai kerukunan, toleransi, dan keharmonisan, sekaligus solusi dari berbagai persoalan aktual umat dan bangsa. Saya harapkan generasi muda yang terlibat dalam kegiatan ini akan semakin memiliki pemahaman yang benar tentang isi dan kandungan al-qur’an.