Tana Tidung (Humas KTT) – Hj. Nur Mahmadah terus menunjukkan komitmennya sebagai Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tana Tidung. Beliau baru-baru ini melakukan sosialisasi terkait gerakan SPAK (Saya Perempuan Antikorupsi), sebuah inisiatif yang bertujuan mengedukasi masyarakat terhadap bahaya korupsi.

Gerakan SPAK lahir dari keprihatinan yang diungkapkan melalui hasil survey yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2012 – 2013 di kota Solo dan Jogjakarta. Hasil survei tersebut mengejutkan, dengan hanya 4% orang tua yang mengajarkan kejujuran kepada anak-anaknya.

Hj. Nur Mahmadah menjelaskan bahwa perempuan, dengan peran mereka sebagai ibu dan profesional, memiliki karakter khas yang memungkinkan mereka untuk menciptakan lebih banyak kesempatan sosialisasi dalam masyarakat. Mereka memiliki peran penting dalam melahirkan, mengembangkan, memelihara, berbagi, dan memenuhi kebutuhan berkumpul yang diperlukan dalam masyarakat.

Sosialisasi gerakan SPAK diakhiri dengan permainan SPAK, yang dirancang untuk memberikan pengetahuan antikorupsi kepada ibu-ibu. Permainan ini melibatkan kartu-kartu yang mengajak pemain untuk mengenal berbagai jenis tindakan korupsi. Terdiri dari papan permainan, kartu putih yang berisi situasi atau contoh kasus, serta kartu merah yang berisi pertanyaan.

Selain itu, Hj. Nur Mahmadah juga mengajak anggota DWP Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tana Tidung untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan Hari Santri dan Hari Amal Bakti yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Hal ini merupakan bentuk komitmen mereka dalam mendukung kegiatan-kegiatan positif dalam masyarakat.